UGATAMEE
Pandangan
mengenai nama/sebutan Allah, sangat banyak sekali pertanyaan mengenai siapa
sebutan Allah atau nama Tuhan itu sendiri.
Banyak
yang mengemukakan nama Allah, seperti YHWH,Elohim,Elshadai,dll. Tapi pada
dasarnya jika nama Allah atau sebutan untuk Allah tergantung pada konteks
budaya setempat, terutama dalam hal bahasa.
Banyak
sekali orang yang salah dalam memahami dalam konteks penggunaan bahasa mengenai
sebutan Allah seperti YHWH,Elohim,Elshadai, dsb, adalah bahasa dari Israel dan
budaya disana, tetapi pada dasarnya artinya tetap Tuhan, sama hal nya dengan
kata UGATAMEE.
Mengapa
kata UGATAMEE perlu dibahas, apakah istimewa dari kata tersebut, pada dasarnya
juga artinya Tuhan. Kita sebagai anak
atau orang yang berasal dari suku MEE sendiri perlu mengerti asal muasal
Sesuatu ciptakan, seperti kata UGATAMEE dan apa maksud dari kata itu sendiri ?
1. Sistem
kepercayaan Suku Mee.
Pada zaman nenek moyang suku Mee, nenek moyang kita belum mengenal Tuhan ataupun pencipta, dan dapat diartikan belum adanya system kepercayaan yang pasti. Tepatnya pada saat Injil belum masuk ditanah papua atau belum adanya agama yang dianut, tetapi masyarakat suku mee hanya mengenal kata WADOBAGOKA MEE dan WADOO KUGA MIYOGOTI TITA MEE.
Pada zaman nenek moyang suku Mee, nenek moyang kita belum mengenal Tuhan ataupun pencipta, dan dapat diartikan belum adanya system kepercayaan yang pasti. Tepatnya pada saat Injil belum masuk ditanah papua atau belum adanya agama yang dianut, tetapi masyarakat suku mee hanya mengenal kata WADOBAGOKA MEE dan WADOO KUGA MIYOGOTI TITA MEE.
a.
WADOBAGOKA
MEE ( orang yang tinggal diatas
),sebenarnya tanpa disadari kata WADOBAGOKA MEE sudah merujuk pada nilai
ketuhanan. Pemahaman kata tersebut mengartikan bahwa mereka mengerti bahwa ada
seseorang yang lebih/ punya kuasa. Dalam artian bahwa Tuhan itu ada tetapi tetapi
mereka belum percaya penuh akan keberadaan-Nya.
b.
WADOO
KUGA MIYOGOTI TITA MEE ( orang yang turun dari langit ) kata Wadoo kuga
miyogoti tita mee, juga dapat diartikan dalam arti Tuhan, karena dalam
pengertian secara luas adalah ada orang yang tinggal diatas langit dan dapat
turun ke bumi, serta melihat apapun yang dilakukan manusia,dan seorang manusia
yang tidak memiliki orang tua atau tidak lahir secara biologis. Sama halnya
dengan wadobagoka mee, tanpa disadari bahwa Wadoo kuga miyogoti tita mee itu
benar-benar ada, tetapi sudah dalam sebutan atau bahasa ucapan sehari-hari
mereka.
2.
Dasar terbentuknya pemahaman mengenai UGATAMEE.
Injil masuk pada
tahun 1930 di Suku Mee, dimana
adanya pengaruh-pengaruh agama yang mengarahkan pada pengertian mengenai
ketuhanan. Artinya nilai-nilai kegaamaan sudah masuk dalam budaya suku mee
khususnya arti kata Tuhan dan kemahakuasaan-Nya. Kata UGATAMEE diambil dari
kitab kejadian 1:27-28 ( dimana Tuhan menciptakan manusia dari debu tanah dan
dihembuskan nafas kehidupan ), dengan adanya pengertian dari kitab tersebut
bahwa apa yang sering mereka sebut
sebagai WADOBAGOKA MEE dan Wadoo kuga miyogoti tita mee itu dan mereka
mulai menyebutnya sebagai “Sang
Pencipta” atau UGATAMEE. Penggunaan kata
UGATAMEE mulai menyebar melalui pekabar-pekabar Inijil pada masa itu.
3.
Pengkajian kata UGATAMEE
Jika kita kaji dari
bahasa dari bahasa mee sendiri mengenai kata UGATAMEE . kita perlu memecahkan
kata tersebut kata UGATAMEE terbentuk
dari kata dasar ;
a.
UGATA
adalah bentuk kata kerja dari kata UGAI,dan kata UGATA sendiri memiliki arti
“tertulis”. Jika dikaji kata tersebut, kata ini memiliki sifat kata keterangan
yang menerangkan akan sebuah hasil yang di peroleh;
Contoh; “ Dibatang pohon mangga itu tertulis nama
kita berdua”
Dalam contoh tersebut terlihat bahwa sudah ada hasil yang
dapat dilihat yaitu sebuah nama.
Dalam kasus ini hasil
dari kata UGATA adalah manusia atau MEE ( manusia fana )
b.
MEE
adalah manusia namun dalam hal ini manusia yang dimaksudkan bukan manusia fana.
Lalu manusia seperti apa ? Manusia yang
dimaksud adalah yang memiliki kuasa sama halnya dengan filosofi suku Mee lama
yaitu WADOBAGOKA MEE dan Wadoo kuga miyogoti tita mee yaitu manusia yang berada
diatas awan .
Mengapa menggunakan
kata Mee/Manusia ??
Karena saat itu
penginjil menggunakan bahasa kontekstual WADOBAGOKA MEE dan Wadoo kuga miyogoti
tita mee sebagai apa yang telah dipahami atau sering digunakan oleh suku mee
itu sendiri, bahwa oknum yang memiliki pikiran daya membuat/menciptakan adalah manusia/mee. Mereka menggunakan kata
Mee karena Mee ada penyederhanaan bahasa ketuhanan yang mereka pahami dari
filosofi mereka sendiri.
c.
Pengkajian
dalam bentuk atau sifat dan jenis kata ;
Kata Ugaii/Ugaa atau tulis sendiri kita mengerti bahwa kata tersebut mengandung kerja yang mengartikan akan adanya sebuah hasil, bukan sesuatu yang dihasilkan
Kata Ugaii/Ugaa atau tulis sendiri kita mengerti bahwa kata tersebut mengandung kerja yang mengartikan akan adanya sebuah hasil, bukan sesuatu yang dihasilkan
Kata
Ugata/Tertulis sendiri mengandung sebuah arti mengenai
akibat/hasil yang di peroleh.
Kata
Mee /manusia, adalah
kata yang menerangkan adanya perwujudan .
Jadi jika kita
gabungkan kedua kata dasar tersebut UGATAMEE yang berarti “yang menulis
manusia”, dalam pengertian lain juga dapat diartikan dengan pencipta atau
pembuat dan orang yang disembah.
4.
Penggunaan UGATAMEE
Penggunaan kata UGATAMEE
sejak masuknya injil di Suku Mee dan sampai sekarang. Diantaranya
adalah arti dari kata Ugaatamee , yang sekarang sering diartikan sebagai Tuhan
atau bapa yang di sorga selain dari kata Naitai. Kata Ugataamee sudah
mengandung unsur ketrinitasan Allah, yaitu UGATAMEE (Allah Bapa), Ugatame kidi
mee yoka kita(Allah Anak ),Agagimee (penolong manusia).
Pada kesempatan saya coba kupas mengenai Ugatame kidi mee
yoka kita(Allah Anak ),Agagimee (penolong manusia). Karena pada kesempatan ini telah kita bahas
mengenai UGATAMEE atau Allah Bapa itu sendiri.
UGATAMEE
Reviewed by Unknown
on
06.15
Rating:
Tidak ada komentar: